Senin, 04 Maret 2013

FF SHINee / Kamu Aku Itu Satu / Last Part


Haaay haha balik lagi ama FF gaje sayaa :o maaf yak kalo ending ama ceritanya kagak jelas :/ wkwk langsung ajaa , cekidoot.

Veny pov

"Oppa sudah melupakanmu!" Ah kata-kata yeoja tadi terlintas di pikiranku . Apa benar Onew telah melupakanku? Apa dia tak mencintaiku lagi? Iya! Huft, aku bisa benar-benar gilaa!

"Haihaihai.." Ah suara itu, paling si Jjong. Yah, dia adik sepupuku. Memang anaknya manja, hampir setiap 1 bulan sekali dia main kesini.

"Ah Jjong, ada apa?" tanyaku padanya.

"Haha noona, kau ini. Sudah jam berapa ini? Kenapa belum siap-siap? Kudengar ada pameran loo di dekat sini." Aku mengerutkan dahiku.

"Ah kau ini, ayo cepat temani aku jalan-jalan!" Kesal Jjong.

"Yah aku tahu anak kecil!" Balasku sambil berlalu meninggalkannya.

"Idiih, dasar noona."

***

"Cepat noona, aku ingin jalan-jalan!" Teriak Jjong.

"Baik, tunggulah dulu."  Jawabku sambil bersiap-siap. Kamipun berjalan-jalan di dekat pameran lukisan ini. Yah, sebenarnya aku malas, tapi karena tuyul kecil ini memaksa, apa boleh buat.

"Noona, kau tahu hal terindah bagiku apa?" Tanya Jjong tiba-tiba.

"Tak tahu, emang apa?" Tanyaku basa-basi.

"Membuat seluruh dunia bersatu, agar kita tak kesepian sendiri."

"Haha ngaco! Mana mungkin kau bisa menyatukan dunia ini," ledekku.

"Bisa! Aku akan menyatukan hati manusia menjadi satu. Yaitu hati yang selalu kompak dengan fikiran yg bersih dan tenang. Aku ingin memilikinya. Huft..." terlihat wajah Jjong sedih.

"Impian yang luar biasa Jjong, tapi sebelum kau menyatukan hati mereka, satukanlah dahulu hatimu," hiburku.

"Baiklah noona, ah aku mau kesana!" Jjong menunjuk salah satu kios pameran. Yah sebaiknya aku temani dia dahulu.

Veny pov end

Dedek pov

"Oppa, kau masih marah padaku?" tanyaku pada oppa.

"Aku tak tahu!" ketus oppa.

"Tapi oppa, percayalah padaku. Apa yang aku bilang kemarin itu semuanya benar oppa. Aku tidak berbohong padamu,'' kataku meyakinkannya.

"Yah, kuharap kau dapat dipercaya."

"Begitu dong oppa, aku tidak berbohong kok," haha mudah sekali menaklukkan hatimu oppa.

"Oppa, sebelum kau pergi, aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Mau kaan?" ajakku.

"Oke baiklah," kami pun berkeliling di sekitar pusat kota. Waa senang sekali rasanya.

"Dek, aku beli minuman dulu. Kau tunggu disini."

"Baik,  oppa," dia pun berlalu ke arah toko minuman itu. Waa indahnya bila tiap hari bersamamu oppa. Akupun duduk dikursi dekat taman itu.

"Hey kau!" teriak seorang yeoja.

"Kau siapa?" tanyaku yang langsung berdiri melihatnya.

'"Aku? Kau tak perlu tahu itu. Tapi, kau tak akan pernah bisa memisahkan Onew dengan Veny! Jadi, berhentilah bermuka dua!" yeoja tadi nyerocos sambil menatapku sinis.

"Haa! Kau siapa? Apa hakmu melarangku? Urusanku itu bukan urusanmu!" bentakku.

"Yah, aku juga malas berurusan denganmu. Sekali lagi aku tegaskan, hentikan kebohonganmu itu!"

Dedek pov end

Onew pov

".. hentikan kebohonganmu itu! Aku tahu semua rencanamu untuk memisahkan Onew dan Veny. Aku tahu semuanya. Masalah surat itu yang kau rusak dengan mencoretnya dengan darah, tentang kau berpura-pura menjadi pacar Onew, dan semuanya! Aku telah mengetahuinya. Sungguh, kau tak lebih seperti.."

"Haha kau pintar sekali noona cantik! Dapat keahlian darimana bisa meramal begitu? Kalau memang aku benar melakukannya, apa ruginya bagimu? Lagian oppa saja tak mempermasalahkannya, kenapa kau yang sewot?" tanya dedek dengan nada tinggi.

"Terserah kau! Tapi bila kau tak mau berterus terang pada mereka, aku yang akan melakukannya!" Nanda menimpali.

"Coba saja bila mereka percaya padamu, yeoja gilaa!" ejek Dedek.

"Hey Dedek, apa itu semua benar?" tanyaku pada Dedek dan seketika wajahnya pucat.

"Ah tidak oppa, orang ini sudah gila! Aku tak kenal dengannya. Jangan percaya padanya oppa, kumohon..." Dedek dengan pucatnya memohon padaku.

"Haha Onew, terserah kau mau percaya denganku atau yeoja gila ini! Tapi aku yakin kau pasti bisa memilih mana yang benar." Nanda memotong ucapan Dedek.

"Dedek, aku tegaskan sekali lagi, apa benar semua yang kalian bicarakan tadi? Jawab aku!" bentakku.

"Yah oppa, semua itu benar. Lalu kau mau apa?! Selama ini kau tak pernah menghiraukan aku. Yang kau hiraukan hanya Veny,Veny, dan Veny! Aku muak mendengar namanya! Aku mencintaimu oppa, sangat sangat mencintaimu! Tak bisakah kau peka dengan perasaanku?" isak Dedek terbata.

"Hah!" aku terduduk lemas mendengar penjelasannya. Veny maafkan aku. "Kau, kau benar-benar sudah gila!" bentakku.

"Aku memang gila oppa. Aku gila karena kau, aku gila karena kau tak pernah membalas cintaku. Aku benar-benar sudah gila!''

"Karena aku sudah membuatmu gila, maafkanlah aku. Tapi, pergilah jauh-jauh dari hidupku! Aku tak mencintaimu, kau tahu hatiku hanya untuk Veny! Tak ada yang lain! Mengerti?!" bentakku sambil berlalu meninggalkannya.

"Sudahlah Onew, lebih baik kau temui Veny dan bicara padanya. Masih ada banyak waktu." Nanda menghiburku.

"Aku tak yakin dia mau memaafkanku. Bicara dengankupun mungkin dia tak mau."

"Tapi, tak ada salahnya kan mencoba?" Nanda meyakinkan.

"Kau benar, aku harus bicara padanya," kami pun langsung pergi ke rumah Veny. Dan di sini, di depan rumah sederhana tapi indah ini, aku akan menjelaskan semuanya. Yah, semuanya.

"Permisi..." aku mengetok pintunya. Pintu dibuka Veny,

"Ah Veny, please jangan ditutup. Aku ingin bicara denganmu," teriakku sambil menahan pintu agar tak ditutup Veny.

"Kau mau bilang apa? Mau bilang kau sudah mendapatkan penggantiku? Iya?!" tanya Veny agak terbata.

"Bukan, jangan percayai omongan Dedek. Dia itu iri padamu. Kumohon percayalah padaku." Aku mencoba meyakinkannya.

"Haha oppa, kau mau mengucapkan selamat tinggal untuknya, ya?' tiba-tiba Dedek datang.

"Hey kau ini apa-apaan! Tak usah panggil aku oppa lagi dan pergi dari hidupku!" bentakku kesal.

"Veny veny, kau lihat? Setelah dia menyakitimu, sekarang dia mengusirku! Haa sungguh namja tak tahu diri!" dedek menghasut Veny.

"Tak usah menghasutnya! Veny kumohon percayalah padaku." Aku meyakinkannya lagi.

"Iya Ven, percayalah pada Onew..." Nanda menimpali.

"Ah diam! Sebaiknya kalian semua pergi dari sini. Kalian hanya membuatku semakin sakit!" Veny pun menutup pintu dengan kasar.

"Veny percayalah, hanya kau orang yang kucintai. Percayalah..." Isakku sambil memukul-mukul pintu.

"Haha mangkanya jangan membuatku sakit!" Dedek berbicara sinis sambil meninggalkan kami.

"Tak usah kembali ke kehidupanku, yeoja gila! Aku muak denganmu!" bentakku. Akupun pergi ke airport dengan Nanda. Yah mungkin ini takdirku. Tak bisa disesali, karena semuanya telah terjadi.

Onew pov end

Veny pov

"Aku harus bagaimana, Minho? Aku benar-benar tak tahu..." tanyaku pada Minho.

"Turuti saja kata hatimu, karena hatimu takkan pernah membohongimu." Minho menyarankanku.

"Tapi aku bingung..."

"Buang saja rasa bingungmu itu, yakinlah pada dirimu sendiri. Semuanya belum terlambat," jawab Minho.

"Benar noona, ini aku menemukannya di depan pintu rumah noona tadi. Sepertinya ini sudah lusuh." Jjong datang sambil memberikan surat yang waktu itu diberikan yeoja itu.

"Lebih baik noona baca saja dulu, mungkin kata hyung Onew tadi benar, orang tadi itu hanya berbohong pada noona." Jjong menyarankan.

"Yah , kau benar Jjong," akupun membaca surat itu. Tess.. Air mataku yang telah lama kutahan akhirnya jatuh seusai membaca surat itu.

"Onew, aku juga mencintaimu. Hiks, kumohon tunggulah aku..." tangisku membaca surat itu.

"Hyung Onew sedang di airport sekarang, setengah jam lagi keberangkatannya." Jjong memberitahu.

"Cepat antar aku kesana!" pintaku pada mereka. Dan kami pun ke airport segera.

Veny pov end

Nanda pov

"Kau yakin, Onew?" tanyaku meyakinkannya.

"Yah, aku sudah yakin. Titip salam buat yang lain," jawab Onew, "dan bila kau bertemu Veny, katakan aku sangatsangatsangat mencintainya..." Onew menambahi.

"Baiklah, hati-hati di jalan." Onew pun masuk ke ruang tunggu.

"Hah..hah.. Noona tunggu!" Teriak seorang namja.

"Onew, hiks tunggu. Aku juga mencintaimu...'' teriak Veny.

Nanda pov end

Veny pov

"Hiks .. Nanda, Onew dimana?" tanyaku pada Nanda.

"Onew sudah masuk dan..." belum sempat Nanda melanjutkan kata-katanya aku sudah terduduk di lantai itu. Aku sudah tak memperdulikan orang-orang di sini melihatku, yang kuperdulikan hanya Onew. Onew, aku mencintaimu.

"Kau jahat Onew, kau bilang kau mencintaiku? Tapi kenapa kau meninggalkanku? Kenapa? Hiks..." aku tersedak.

"Hey, siapa yang meninggalkanmu?" Seorang namja berdiri di depanku dan aigoo Onew!!! Langsung kupeluk dia.

"Hiks kau jahat, kenapa kau pergi tak bilang-bilang?"

"Maafkan aku, tapi saranghae, Veny. Maukah kau menikah denganku?" Pertanyaan Onew barusan sudah berhasil membuat mukaku merah merona (O.Ohaha).

"Ne, aku mau Onew..." jawabku sedikit malu.

"Tapi, aku tetap harus pergi..." sesal Onew.

"Tak bisakah kau urungkan niatmu?" harapku.

"Tunggulah aku 3 tahun lagi Veny, aku janji setelah aku pulang aku akan langsung melamarmu." Jawab Onew meyakinkan.

"Sungguh?" tanyaku.

"Ne!" kamipun berpelukan. Nyaman sekali Onew, aku ingin waktu berhenti agar aku bisa bersamamu.

"Sayang, aku pergi dulu. Minho ini saatnya. Semuanya, aku pamit." Onew berpamitan dengan kami.

"Ne, hati-hati dijalan Onew. Aku akan menunggumu!" Dia pun berjalan ke dalam.

"Nanda saranghae!" Tiba-tiba Minho berteriak. Haa, aku, Nanda dan Jjong langsung menoleh ke arah Minho.

"Apa oppa?" tanya Nanda penasaran.

"Saranghaeyo Ananda Oktaviani!" Minho menegaskan.

"Ah, mukamu seperti udang rebus noona Nanda." Jjong menimpali.

"Heh kau ini, kau lapar kan? Sebaiknya kita makan. Aku yang teraktir!" Ajakku sambil menarik Jjong menjauh dari mereka. Haha aku tak mau merusak moment romantis mereka.

"Ah noona, mengapa kau menarik tanganku?" kesal Jjong.

"Hey! Tak baik mengganggu orang. Apalagi orang itu..."

"Ne, aku juga mencintaimu oppa. Sangatsangat mencintaimu!" Teriak nanda.

"...apalagi orang itu sedang jatuh cinta.. Hahaha" aku menambahi. Nanda, Minho dan Jjong melihatku.

"Hehe jangan begitulah, sebaiknya kita benar-benar harus pergi JJong!" aku menarik tangannya lagi. Tapi kali ini dia menolak.

"Ah aku tak mau, aku ingin menjadi saksi cinta mereka noona. Kan hitung-hitung sebagai pelajaranku bila nanti aku menembak yeojaku." Jjong nyerocos.

"Haha kau harus banyak belajar denganku saeng" Minho meledeknya haha.

"Cintailah aku walaupun aku jahat padamu, cintailah aku dengan hatimu, yaa oppa?" tiba-tiba Nanda memeluk Minho.

"Dengan senang hati, chagi-ya. Aku akan mencintaimu. Karena kau adalah wanita kedua dalam hidupku." jawab Minho.

"Mwo? Kedua? Kesatunya?" tanya Nanda sambil melepaskan pelukannya, haha mukanya lucu.

"Eomma ku lah, hahaha..." canda Minho.

"Haha kau ini, kukira siapa..." kesal Nanda dan kami semua pun tertawa.

**
Onew hati-hati di jalan. Jangan lupa makan, jaga diri baik-baik. Kejar cita-citamu seperti kau mengejarku. Aku akan menunggumu. Dan sekarang, yang harus aku lakukan hanya menunggumu. Menunggu orang yang sangat berarti bagiku.
Saranghae, Lee Jinki!


Endd**

haha gajegaje bangeet kan ? Pusing abisnya gara-gara nilai UAS . Maaf yaa kalo gak bagus endingnya :D

FF SHINee / Kamu Aku Itu Satu / Part 2


Part II

Di balkon kamar Onew

Onew pov

"Kau tahu, aku sangat merindukanmu. Kau tahu, setiap detik yang kulewati terasa hampa tanpa kehadiranmu. Tak bisakah kau lebih mengerti aku? Jujur, aku menyesal karena lebih mementingkan beasiswa itu daripadamu. Tapi percayalah, tak ada seorang pun yang dapat menggantikanmu. Tuhan, bila dia jodohku, maka persatukanlah kami. Namun, bila aku bukan jodohnya, temukanlah ia pada orang yang benar-benar mencintainya. Mungkin, aku tak berarti lagi untukmu. Tapi, tersenyumlah untukku walau hanya sekali. Berdo'alah disetiap langkahmu, tersenyumlah disetiap ucapanmu, dan bila kau ingin menangis, menangislah. Terimakasih, karena berkat kau, aku tahu tentang cinta. Cinta yang selama ini tak pernah kupercaya. Tapi berkat kau, aku sangat percaya bahwa cinta sejati itu ada. Dan cinta sejatiku adalah kau, Veny. Kau, hanya kau bukan orang lain. Maaf bila aku sudah membuatmu sakit. SARANGHAEYO Veny Indah Lestari."

Akupun meletakkan surat itu kedalam amplop yang berisi foto-fotoku dengan Veny. Ah, berat sekali rasanya meninggalkan kenangan indah itu.

Onew pov end

Dedek pov

"Oppa, kau mau bilang apa?" tanyaku pada oppa Onew. Yah dia temanku, lebih tepatnya orang yang kusukai. Tapi dia tak pernah menyukakiku. Malahan dia mencintai yeoja yang tak jelas itu.

"Ah ini dek, aku nitip surat ini. Nanti bila aku sudah pergi, tolong berikan surat ini pada Veny." Oppa nyerocos.

Haa? What? Anterin surat ini? Idih males banget.

"Tapi oppa, tak bisakah kau mengurungkan niatmu itu?" bujukku pada oppa.

"Tidak Dek, ini sudah keputusanku. Sudahlah aku masih banyak urusan." Bentak oppa sambil berlalu.

''Haa, dasar. Lihat saja nanti, tak kubiarkan kau bahagia bersamanya oppa. Bila aku tak bisa memilikimu, maka tak ada satu pun yang bisa memilikimu, termasuk Veny!" Kesalku dan langsung pergi dari rumah itu.

Dedek pov end

Minho pov

Kringg, suara handphoneku berbunyi.

"Ah siapa yang menelfon pagi-pagi seperti ini!" kesalku.

"Permisi, ini benar dengan Choi Minho?" tanya seorang yeoja disebrang telfon.

"Ne, benar. Anda siapa?" tanyaku balik padanya.

"Aku Veny, yang waktu ditaman itu." Jawabnya.

Ah Veny, siapa?
"Oh ya, ya aku ingat. Waeyo Veny?" tanyaku.

"Ah tidak, aku hanya ingin ngobrol banyak denganmu. Bisa kita bertemu?" pintanya.

"Ah baiklah. Kebetulan hari ini aku tidak ada kegiatan. Kita ketemu di taman waktu itu saja ya?" tanyaku memastikan.

"Ne, baiklah. Aku tunggu disana ya."

Akupun memutus sambungan telfonku dan langsung bersiap-siap.

*di taman

Aku melihat sekeliling untuk mencari Veny. Aku sedikit lupa dengan wajahnya. Haha ada-ada saja.

"Hey, maaf membuatmu menunggu." Aku menyapa orang yang kucari.

"Ah tak apa, aku belum lama disini." Jawabnya.

"Ne baiklah. Boleh aku duduk?" pintaku.

"Haha silahkan, maaf aku tadi lupa." Sesalnya.

"It's okay."

Kring .. Suara handphoneku tanda ada panggilan masuk.

"Ha nanda?" pikirku.

"Maaf Veny, aku angkat telfon dulu."

"Ne, silahkan." Jawabnya.

Akupun langsung menjawab telfon.

"Ne chingu, waeyo?" tanyaku langsung.

''Alaah oppa, kau ini bagaimana? Bilangnya mau bertemu Minho? Kaunya kemana?" tanya Nanda nyerocos.

"Astaga, aku lupa. Maaf chingu aku benar-benar lupa..." sesalku.

"Ah yasudahlah!" dia langsung memutuskan sambungan telfonnya. Haduuh...

"Hmm, itu tadi pacarmu yah?" tanya Veny tiba-tiba.

'"Ah, bukan. Dia... sahabatku," jawabku agak ragu.

"Let me guess. Lebih tepatnya orang yang kau cintai? Right? Haha" tanya Veny yang membuatku salah tingkah.

"Haha darimana kau tahu?" tanyaku yg sedikit salting.

"Yah, akupun tak tahu. Mungkin bakat terpendamku kali. Hehe..." jawabnya dengan santai.

Haha, humoris juga ternyata dia. Kamipun banyak ngobrol hari itu. Dan aku tahu, ternyata dia butuh teman curhat. Anaknya lumayan asik.

Minho pov end

Onew pov
"Bagaimana hubunganmu dengan pacarmu itu?" tanya Nanda. Yah Nanda ini adik sepupuku. Bisa dibilang yg terdekat denganku.

"Hey, kok melamun?" dia memukul pundakku yang membuat aku tersadar dalam lamunanku.

"Ah kau ini, sakit tau!" bentakku.

"Alaah, dasar kau ini!" kesalnya.

"Haha kau tadi bilang apa?" tanyaku.

"Bagaimana hubunganmu dengan pacarmu itu? Kapan kau akan memperkenalkannya denganku?" tanya Nanda serius.

"Ah, aku sudah putus dengannya." Jawabku ketus.

"Apaa!? Bagaimana bisa? Bukankah kalian saling mencintai?"

"Yah itu memang benar, karena aku terlalu sibuk dengan beasiswaku, jadinya aku tak ada waktu dengannya. Akupun menyesalinya..." sesalku.

"Kau masih mencintainya"' tanya Nanda.

"Tentu, hanya dia satu-satunya orang yang kucintai..." jawabku.

''bila begitu , kejar dia walau sampai ke ujung dunia , Onew . Jangan lari dari kenyataan . Karena cinta sejati itu bukan yo-yo yang bisa kau tarik ulur , bukan pula seperti jalan tol yang mulus , tapi seperti pasir yang selalu setia dengan pantai , selalu berada disisinya apapun keadaannya . Cinta sejati itu adalah cinta yang penuh tantangan , tantangan yang akan membuatmu sempurna . Yah , itu semua memang benar '' Nanda nyerocos menasehatiku .

'' yah , baikbaik . Tapi keputusanku sudah bulat . Aku akan tetap melanjutkan beasiswaku . Biar waktu saja yang menjawab , apakah aku bersamanya atau tidak ?'' jawabku .

'' yah itu terserah kau lah . Dibilangin malah ngeyeel '' kesalnya .

''haha dan kau sendiri bagaimana dengan Minho ?'' aku balik bertanya .

''akupun tak tahu , dia seperti tak ada perasaan spesial kepadaku ''

''haha percaya saja pada hati kecilmu , mungkin Minho belum dapat waktu yang pas '' aku pun berlalu meninggalkannya . Haha tak apalah , lebih baik aku refreshing . Melihat* kota ini untuk terakhir kalinya sebelum aku pergi besok .

Onew pov end

Veny pov

''ah ne , terima kasih Minho . Hati* dijalan '' akupun berjalan masuk ke rumah .

''apa ini ?'' pikirku melihat sebuah amplop didepan pintu .

'' kau ini , belum lama putus dari oppa Onew , sudah punya pacar baru . Haha ''. Seorang yeoja mengejutkanku .

'' kau siapa ? Apa urusannya kau denganku ?'' bentakku

'' aku ? Aku pacarnya oppa Onew . Dan amplop yg ada di tanganmu itu adalah pemberian dari oppa . Dia menitipkannya padaku . Karena dia tak mau melihat mukamu itu . Kau tau , oppa sudah lama melupakanmu . Dia tidak pernah mencintaimu tulus . Kau itu tak ada artinya bagi oppa ''. Ejeknya sinis

'' oh , terimakasih sampaikan padanya '' jawabku ketus sambil masuk kedalam . Hah lebih baik aku istirahat daripada adu mulut dengannya . Tapi , isi surat ini apa ? Lebih baik aku baca .

''astaga , foto ini '' aku melihat fotoku dengan Onew bercecerkan darah . Dan saat aku lihat belakangnya , ada tulisan '' aku membencimu , Veny! Tertanda Onew . ''

tess .. Air mataku jatuh . Tak kuat aku menahan semua ini . Lebih baik aku buang saja surat ini , aku benci padamu Onew ! Hiks .. Tak kusangka kau sejahat itu . Kau benar* melupakanku ? Aku tak akan mengingat dirimu lagi !

Veny pov end

Dedek pov
'' oppa , suratmu tadi sudah kuantar .'' kataku

'' ah terimakasih . Lalu dia bilang apa ?'' tanya oppa

'' katanya dia tidak butuh surat itu . Dia pun tadi diantar pacarnya , dan lebih parahnya oppa , dia bilang dia membencimu ''. Jawabku bohong . Haha biar mampus kamu Veny . Jangan main* denganku .

''sudahlah oppa , lebih baik kau lupakan saja dia . Toh dia juga sudah melupakanmu .'' bujukku .

'' sudah diamlah kau!'' bentak oppa lalu pergi dari hadapanku . Hah , dia membentakku . Tenang saja , ini baru permulaan . Kita lihat nanti ! Kesalku .


to be continued here... last part loh guys!!! cekidott! Last-Part

FF SHINee / Kamu Aku Itu Satu / Part 1


kyaa . Ini FF pertama ku looh . Emang sih gak ada bakat buat beginian , tapi gatau dapet ide dari mana . Haha yaudah deh maaf kalo jelek , harap dimaklumi kan masih pemula . Langsung aja yah , cekidott ..

Title : Kamu Aku Itu Satu

Main Cast : - Lee Jinki ( Onew SHINee )
                   - Veny Indah Lestari ( Veny )

Other Cast : - Choi Minho ( Minho SHINee )
                     - Jonghyun ( Jjongg SHINee )
                     - Ananda Oktaviani ( Nanda )
                     - Dedek Aguspina ( Dedek )

Author : Nilasari Fitriani ( Lilak )

Genre : tentuin sendiri aja yah :)

*Veny pov
Tak terasa aku sudah menginjakkan kakiku ketempat ini lagi . Tempat dimana dia menembakku dan tempat dimana aku memutuskannya . Aku pun tak tahu mengapa dulu kata PUTUS terucap dari mulutku . Tapi jujur , kata itu hanya di bibirku bukan di hatiku . Onew , orang yang mengisi hari*ku selama 7 bulan terakhir . Aku tak pernah bisa melupakannya . Mungkin dalam otakku hanya ada senyumnya , matanya , wajahnya , dan semua tentangnya . Ya tuhan , aku tak sanggup , batinku . Dan ''aduh'' aku memegangi kepalaku yang terasa sangat pusing . Tiba* semua gelap .
*Veny pov end

*Minho pov
''bruk'' bunyi sesuatu yang terdengar di telingaku . ''Ah , paling kucing'' pikirku . Aku sedang menunggu seseorang . Seseorang yang telah mengubahku menjadi seperti sekarang . Aish , aku seperti orang gila saja bila sedang memikirkannya *wakaka* . 5 menit berlalu , ''waeyo nanda ? Kau sakit ?'' tanya ku pada seseorang di sebrang telfon .
''ne , oppa . Sepertinya aku tidak enak badan . Mian oppa aku tidak bisa datang'' sesalnya .
'' ah , ne tidak apa* . Kau istirahat saja dulu , nanti aku kerumahmu '' jawabku dan langsung mematikan sambungan telepon . Padahal aku ingin mengungkapkannya , tapi tak apalah , masih ada hari esok . Batinku . Akupun berjalan ke arah mobilku . Dan ''astaga , siapa ini ? Kau baik* saja ?'' tanyaku pada seorang yeoja yang sedang pingsang di taman ini . Aku pun menggoyangkan tubuhnya , dan syukurlah akhirnya ia siuman .
'' kau tak apa ? Kau tadi pingsan disini ''. Tanyaku
*Minho pov end

*Veny pov
'' kau tak apa ? Kau tadi pingsan disini ''. Suara seorang namja . Dan aigo , namja ini mirip sekali dengan oppa ku Taemin .
'' hey , kau tak apa ? '' tanya namja itu lagi .

'' ah ne , aku tak apa . Tapi terima kasih , kau baik sekali ''. Jawabku .

''ne , samasama . Kalau begitu aku duluan ya , masih banyak urusanku'' namja itupun pergi meninggalkanku sendirian . Aish memang mirp , gak muka gak kelakuan sama aja . Huft ..kesalku .
*Veny pov end

*Nanda pov
Siapa yeoja itu ? Apa dia pacarnya oppa ? Aish mengapa aku kesal kalu itu pacarnya oppa ? Dasar oppa , punya pacar tak bilang* . Oppa , kukira kau menyukaiku . Ternyata aku hanya sebatas sahabatmu , apa tak bisa lebih dari itu oppa ? Katakan bisa oppa , aish kenapa aku ini ? Tuhan , bantu aku menghilangkan perasaan ini . Kumohon .
*Nanda pov end

*Veny pov
Aduh kepala ini tak bisa diajak kompromi apa ? Akupun berusaha berdiri semampuku , dan kuputuskan untuk berjalan* menghilangkan pusingku .
''chagiya , maukah kau menjadi pacarku?''
aish suara itu , aku sangat hafal dengan suara itu . Ya , itu suara Onew . Tapi dia dimana ? Mengapa dia seperti berbicara pada yeoja ? Pikirku dan aku mencari asal suara itu . Tepat dugaanku , dibangku paling ujung dekat taman bermain . Onew bersama yeoja yang aku tak tau siapa sedang berduaan . Ya tuhan , secepat itukah ia menemukan penggantiku ? Dia tak tahu bagaimana keadaanku , menghubungiku saja tak pernah . Sekarang bukan mataku saja yang menangis , tapi hatiku juga ikut menangis . Onew , kau jahat! Hiks..kau jahat .. hiks.. Aku melangkahkan kakiku menjauh dari tempat itu .
*Veny pov end

*Nanda pov
Aish , mengapa perasaan kesal ini terus muncul ? Ayolah Nanda , dia itu sahabatmu , tak mungkin kau dan dia bersama ? Ah mungkin saja bila jodoh ? Tapi mana bisa , dia sudah memiliki yeojachingu . Mana mungkin aku merusah hubungannya . Tapi tak bisa dibohongi , aku menyukainya , aku sangat sangat sangat menyukainya . Astaga , kenapa baru sekarang aku mengetahuinya ? Dasar babo !

'' Nandaa , ada Minho dibawah ''. Teriak mamaku . Yah mamaku tercinta memang hobbynya teriak* , kayak anaknya di utan aja . Haha .*

''suruh ke atas aja ma'' jawabku juga dengan sedikit agak berteriak .
Sebenarnya aku malas bertemu dengannya , tapi itulah kebiasaannya , selalu ada bagaimanapun kondisiku .

''tok..tok..tok''bunyi ketukan pintu kamarku .

''masuk aja kagak dikunci kok'' teriakku .

''klek.. Hayoo ada yang bohong nih yee ''. Kejutnya .

'' apa sih ? Siapa juga yang bohong !'' ketusku .

'' eleeh , tadi bilangnya aku gak enak badan blablabla ..'' kesalnya dengan ekpresi muka yang waw imut gila bok . Haha

'' haha mian deh oppa , abis tadi mau buat surprise buat oppa , tapi pas aku liat oppa lagi sama pacarnya oppa . Iya kan ??'' jelasku

'' pacar ? Ah yang ditaman tadi ? Eh darimana kau tahu ? Ah kau pasti menguntitku kan ?'' tanya oppa yang membuatku ternganga .

''hehe mian lagi deh oppa , kan rencananya mau bikin surprise . Tapi yang tadi itu pacar oppa bukan ?'' tanyaku serius .

'' hayo emang kenapa ? Kau cemburu yah ? Ahha dia itu bukan pacarku , aku saja tak kenal dengannya''
haha seperti pesta kembang api di opening sea games (author lebay*plak) hatiku meledak* kegirangan . Tuhan , jangan perlihatkan mukaku yang mirip udang rebus ini dengan oppa Minho.

'' haha masak sih ? Bohong dosa looh!''cetusku .

'' ah kau ini , kalau tak percaya ya sudah!'' dia pun pergi keluar kamarku . Ahha oppa oppa , tanpa kau perintahpun aku sudah sangat sangat mempercayaimu .
*Nanda pov end

*Veny pov
Tuhan , beri aku satu menit untuk mengatakan kalau aku sangat sangat sangat mencintainya '' . Aku pun mematikan laptopku dan memperhatikan handphoneku yang sudah berapa hari tak terpakai . Aku lihat galeriku , sambil mendengar lagu # so goodbye - Jonghyun SHINee # membuka koleksi poto ku dengan Onew . Tak terasa tetes demi tetes air mataku keluar , aku tak bisa menahannya . Karena apa ? Karna aku sangat rindu tawanya , candanya , semuanya . Aku seperti nasi yang sudah basi dan tak dimakan pemiliknya , dibuang begitu saja . Sedangkan ia memilih nasi yang baru . Begitulah aku , memang aku dulu yang minta putus , tapi itu juga karna dia . Dia selalu tak ada waktu untukku . Selalu menghindar , lalu aku haru berbuat apa ??

to be continued hereee cekidottt Part-2

Ultah nih ultah niye~

Teruntuk kamu, yang hari ini genap berusia dua-puluh-dua tahun. How's there? Semoga urusan per-skripsi-an diperlancar dan segera meng...